Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengemukakan pandangannya tentang situasi proyek BTS 4G di Kementerian Komunikasi dan Informatika,
Foto Ilustrasi: Presiden Republik Indonesia: Joko Widodo (Istimewa)

Jakarta, Wisataku Literasi - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung kasus proyek BTS 4G di Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang melibatkan mantan Menteri Kominfo, Johnny Plate, yang saat ini berstatus terdakwa dalam proses hukum.

Jokowi mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap proyek ini yang sebelumnya telah direncanakan secara matang, tetapi akhirnya bermasalah.

Jokowi menyampaikan pernyataan itu saat memberikan arahan kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV 2023 Lemnahas RI di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (4/10/2023).

Selain itu, Jokowi menyoroti pentingnya Indonesia memiliki rencana digitalisasi yang terstruktur dengan arah yang jelas. Beliau juga menekankan perlunya strategi yang terperinci dan target yang terukur dalam upaya tersebut.

"Sekarang kita tahu semuanya serba digital, serba online. Oleh sebab itu, peta jalan Indonesia digital ini harus betul-betul kita miliki. Strateginya, arahnya, targetnya harus detail, harus taktis dan harus detail. Nggak bisa lagi kita membuat sesuatu yang kelihatan besar, mengawang-ngawang tapi nggak bisa dilaksanakan," kata Jokowi. 

Jokowi memperingatkan agar kebijakan besar tidak hanya berhenti pada konsep tetapi benar-benar dapat diimplementasikan.

Dalam konteks digitalisasi, Jokowi menekankan pentingnya perencanaan yang rinci. Beliau juga menyoroti perlunya arah yang tepat dalam hal infrastruktur digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.

Jokowi menekankan pentingnya mengatasi hambatan dalam proses pembangunan. Beliau juga mendorong semua pihak untuk mencari solusi dan alternatif ketika menghadapi kendala.(Dari berbagai sumber/Irwan).

Baca Juga: Kasus Korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo: Pengakuan Mukti Ali tentang Sponsorship